Minggu, 13 Agustus 2017

CONTOH LAPORAN OLAHRAGA AIR DI PERAIRAN DERMAGA BIRU




 CONTOH LAPORAN OLAHRAGA AIR KLIK DI SINI



 
 "CORETAN PENA
ANTARA HARAPAN DAN REALITAS "

Merujuk kepada Visi Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjadikan “Indonesia Penghasil Produk Kelautan dan Perikanan Terbesar di dunia” dengan misi “Meningkatkan Kesejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan”, maka tantangan paling mendasar adalah mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan. Untuk menjawab tantangan tersebut, maka sentra-sentra yang ada, khususnya dalam bidang perikanan tangkap perlu dipacu untuk meningkatkan produksinya seoptimal mungkin. .Salah satu sentra produksi perikanan tangkap di Maluku utara adalah Kabupaten Halmahera selatan yang secara geografis berada pada posisi 126º 45 BT-129º 30’ BT dan 0º 30 LU dan 2º 00 LS. Dengan luas wilayah 40,263,72 KM² yang terdiri dari daratan seluas 8779,32 KM² (22%) dan luas lautan sebesar 31,484,40 KM² (78%). permukiman di kabupaten Halmahera selatan hampir semua terletak di wilayah pesisir, dari 249 desa yang ada hanya 4% desa yang tidak di kategorikan sebagai desa pantai, sedangkan 96% lainnya merupakan desa yang berada di pesisir pantai. (BPS kabupaten Halmahera selatan 2016.)
Halmahera selatan dengan garis pantai mencapai 8.892 KM² dan luas wilayahnya tentu memiliki peranan utama dalam sector perikanan dan kelautan  bagi provinsi Maluku utara, pada tahun 2011 tercatat produksi perikanan mencapai 44,334,90 ton dengan nilai sebesar Rp771,662,501 Miliar, atau kontribusi pada produksi perikanan provinsi Maluku utara sebesar 29,88%. (DPK Maluku utara 2011).
Produksi perikanan tangkap terutama ikan tuna di Halmahera selatan menurut data yang ada sudah mencapai angka kisaran 280 ton pertahun, angka ini di harapkan mampu memberikan akses kemudahan bagi nelayan ikan tuna.
Berdasarkan data dari badan pusat statistic Maluku utara 2013 produksi ikan tangkap mencapai 98 ribu ton pertahun dan angka itu belum termasuk potensi produksi dari sector budidaya ikan, pada tahun 2014 produksi ikan tuna di Maluku utara berhasil mengantarkan Indonesia sebagai produsen tuna nomor satu dunia dengan angka produksi mencapai 1.300 ton dengan nilai ekspor 510 dolar AS.
Di sisi lain produksi ikan tuna yang sudah mencapai angka yang signifikan seharusnya mampu memberikan dampak positif bagi para nelayan tangkap di Maluku utara, terutama para nelayan di seputaran pesisir Halmahera selatan yang sampai saat ini masih terkendala pada modal usaha  yang relative rendah. harapan kami sebagai putra yg lahir dan di besarkan di halmahera selatan menginginkan agar para stakeholder negeri ini lebih jeli melihat nasib rakyatnya terutama masyarakat yang menggantungkan hidupnya di lautan.
tulisan ini sekedar membagikan rasa kekecewaan sebagai anak pesisir yang menggantungkan segala harapan hidupnya di lautan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar