CONTOH LAPORAN OLAHRAGA AIR KLIK DI SINI
"CORETAN PENA
ANTARA HARAPAN DAN REALITAS "
Merujuk kepada Visi
Kementerian Kelautan dan Perikanan untuk menjadikan “Indonesia Penghasil Produk
Kelautan dan Perikanan Terbesar di dunia” dengan misi “Meningkatkan
Kesejahterakan Masyarakat Kelautan dan Perikanan”, maka tantangan paling
mendasar adalah mengoptimalkan potensi kelautan dan perikanan. Untuk menjawab
tantangan tersebut, maka sentra-sentra yang ada, khususnya dalam bidang
perikanan tangkap perlu dipacu untuk meningkatkan produksinya seoptimal mungkin.
.Salah satu sentra produksi perikanan tangkap di Maluku utara adalah Kabupaten
Halmahera selatan yang secara geografis berada pada posisi 126º 45 BT-129º 30’
BT dan 0º 30 LU dan 2º 00 LS. Dengan luas wilayah 40,263,72 KM² yang terdiri
dari daratan seluas 8779,32 KM² (22%) dan luas lautan sebesar 31,484,40 KM²
(78%). permukiman di kabupaten Halmahera selatan hampir semua terletak di
wilayah pesisir, dari 249 desa yang ada hanya 4% desa yang tidak di kategorikan
sebagai desa pantai, sedangkan 96% lainnya merupakan desa yang berada di
pesisir pantai. (BPS kabupaten Halmahera selatan 2016.)
Halmahera selatan
dengan garis pantai mencapai 8.892 KM² dan luas wilayahnya tentu memiliki
peranan utama dalam sector perikanan dan kelautan bagi provinsi Maluku utara, pada tahun 2011
tercatat produksi perikanan mencapai 44,334,90 ton dengan nilai sebesar
Rp771,662,501 Miliar, atau kontribusi pada produksi perikanan provinsi Maluku
utara sebesar 29,88%. (DPK Maluku utara 2011).
Produksi
perikanan tangkap terutama ikan tuna di Halmahera selatan menurut data yang ada
sudah mencapai angka kisaran 280 ton pertahun, angka ini di harapkan mampu
memberikan akses kemudahan bagi nelayan ikan tuna.
Berdasarkan
data dari badan pusat statistic Maluku utara 2013 produksi ikan tangkap
mencapai 98 ribu ton pertahun dan angka itu belum termasuk potensi produksi
dari sector budidaya ikan, pada tahun 2014 produksi ikan tuna di Maluku utara
berhasil mengantarkan Indonesia sebagai produsen tuna nomor satu dunia dengan
angka produksi mencapai 1.300 ton dengan nilai ekspor 510 dolar AS.
Di
sisi lain produksi ikan tuna yang sudah mencapai angka yang signifikan
seharusnya mampu memberikan dampak positif bagi para nelayan tangkap di Maluku
utara, terutama para nelayan di seputaran pesisir Halmahera selatan yang
sampai saat ini masih terkendala pada modal usaha yang relative rendah. harapan kami sebagai putra yg lahir dan di besarkan di halmahera selatan menginginkan agar para stakeholder negeri ini lebih jeli melihat nasib rakyatnya terutama masyarakat yang menggantungkan hidupnya di lautan.
tulisan ini sekedar membagikan rasa kekecewaan sebagai anak pesisir yang menggantungkan segala harapan hidupnya di lautan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar