Minggu, 13 Agustus 2017

Contoh Hasil Praktikum Oseanografi Di Perairan Pulau Nusara


makalah oseanografi beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya..

Oseanografi adalah ilmu yang mempelajari  tentang perairan laut, kata oseanografi berasal dari gabungan dua kata yunani  Oceanus ( Samudra ) dan graphos (uraian / deskripsi ) sehingga oseanografi  mempunyai arti deskripsi  tentang samudra yang mencakup pengetahuan tentang factor biotik dan abiotik serta interaksi yang terjadi diantaranya.  Perairan Laut adalah suatu badan air yang berhubungan dengan lautan, untuk mengetahui apakah terdapat suatu keseimbangan antara factor biologi, fisika dan kimia suatu perairan serta kondisi fisik alam dalam perairan diprlukan pengetahuan tentang ukuran faktor – faktor tersebut secara kualitatif dan kuantitatif.

a. Pasang Surut
            Pasang surut laut merupakan salah satu gejala alam yang tampak nyata di laut, yakni suatu gerakan vertikal dari seluruh partikel massa air laut dari permukaan sampai bagian terdalam dari dasar laut yang disebabkan oleh pengaruh dari gaya tarik menarik antara Bumi, Matahari dan Bulan.  Ada tuga jenis pasang suurut yang pokok yaitu, pasang surut tipe harian tunggal ( diurnal type ), pasang surut tipe harian ganda ( semi diurnal type ), dan pasang surut tipe campuran ( Wibisono,  2005 ).
            Menurut Pariwono ( 1989 ), fenomena pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara berkala akibat  adanya gaya tarik benda – benda angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi.
            Sedangkan menurut Dronkers ( 1964 ), pasang surut laut merupakan suatu fenomena penggerakan naik turunnya permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya tarik menarik dari benda – benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan bulan.  Pebgaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil.  Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga jenis yaitu : pasang surut atmosfer ( atmospheric tide ), pasang surut laut (oceanic tide ) dan pasang surut bumi padat ( tide of the solid earth ).
b. Kecepatan Arus
            Arus yang besar di laut seluruhnya perubahan densitas massa air permukaan. Perubahan densitas air laut berhubungan dengan variasi suhu dan salinitas, yaitu kenaikan suhu yang menyebapkan penurunan densitas air laut yang diikuti dengan kenaikan salinitas. Di laut perubahan salinitas dan suhu biasanya terjadi bersama-bersama dan keduanya sangat penting dalam mengendalikan densitas ( Bames dan Hughes. 1998 ).
            Arus berperan dalam transportasi ikan dan larva di laut.  Arus merupakan hal yang sangat penting kaitannya dengan iklim, arus juga membawa organisme plankton dalam jumlah yang besar dari tempat asalnya secara periodic ( Davis, 1955 ).
            Secara umum yang dimaksud dengan arus laut adalah gerakan madda air laut kearah horizontal dalam skala besar.  Walaupun ada ars vertikal , namun ulasan ini hanya membahas arus horizontal saja.  Tidak seperti pada arus sungai yang searah dengan aliran sungai yang menuju kea rah hilir, dimana kecepatan arus sungai bisa diukur secara sederhana.  Arus di laut dipengaruhi oleh beberapafaktor dan salah satu factor yang memepengaruhi timbulnya arus yakni tiupan angina musim dan suhu permukaan laut yang berubah – ubah ( Wibosono, 2005 ).

c.  Sedimen                                                                                                                      
            Sedimen adalah proses terbawanya material hasil pelapukan dan erosi oleh air, angina, atau glister untuk diendapkan di suatu wilayah.  Proses sedimentasi berkaitan erat dengan peristiwa erosi.  Karena itulah, sedimentasi dapat diartikan sebagai proses pengendapan hasil erosi oleh tenaga erosi pada tempat – tempat yang lebih rendah, berupa cekungan seperti danau, sungai, dan waduk.
            Batuan sedimen diendapkan dengan proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan ukuran besar butirnya.  Cara terbentuknya batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan darat maupun dilingkungan laut.  Batuan yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari ledakan gunung api dan diendapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga diendapkan di lingkungansungai dan batuan batu pasir bisa terjadi dilingkungan laut, sungai dan danau.  Semua batuan di atas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar.  Sementara itu, golongan detritus halus terdiri dari batuan lanau, serpih,  batuan lempung dan napal.  Batuan yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan dual dari dangkal sampai laut dalam ( pettjohn, 1975).
            Di dasar lautan dipenuhi oleh sedimen dari pantai ke pantai.Ketebalan dari lapisan itu selalu tidak pasti karena setiap saat selslu bertambah ketebalannya.  Ketebalan yang dimiliki bervariasi dari yang lebih tipis dari 0,2 kilometer sampai lebih dari 3 kilo meter, sedangkan ketebalan rata – rata sekitar 1 kilo meter ( Endarto, 2005 ).


Sekedar Pengantar😀😀😀
untuk melihat Contoh Hasil Laporan Praktikum Oseanoagrafi di perairan Pulau Nusara Kecamatan Bacan Kab Halmahera Selatan KLIK DI SINI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar