makalah oseanografi beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya..
Oseanografi
adalah ilmu yang mempelajari tentang
perairan laut, kata oseanografi berasal dari gabungan dua kata yunani Oceanus
( Samudra ) dan graphos (uraian /
deskripsi ) sehingga oseanografi
mempunyai arti deskripsi tentang
samudra yang mencakup pengetahuan tentang factor biotik dan abiotik serta
interaksi yang terjadi diantaranya.
Perairan Laut adalah suatu badan air yang berhubungan dengan lautan,
untuk mengetahui apakah terdapat suatu keseimbangan antara factor biologi,
fisika dan kimia suatu perairan serta kondisi fisik alam dalam perairan
diprlukan pengetahuan tentang ukuran faktor – faktor tersebut secara kualitatif
dan kuantitatif.
a. Pasang Surut
Pasang surut laut merupakan salah
satu gejala alam yang tampak nyata di laut, yakni suatu gerakan vertikal dari
seluruh partikel massa air laut dari permukaan sampai bagian terdalam dari
dasar laut yang disebabkan oleh pengaruh dari gaya tarik menarik antara Bumi,
Matahari dan Bulan. Ada tuga jenis
pasang suurut yang pokok yaitu, pasang surut tipe harian tunggal ( diurnal type
), pasang surut tipe harian ganda ( semi diurnal type ), dan pasang surut tipe
campuran ( Wibisono, 2005 ).
Menurut Pariwono ( 1989 ), fenomena
pasang surut diartikan sebagai naik turunnya muka laut secara berkala
akibat adanya gaya tarik benda – benda
angkasa terutama matahari dan bulan terhadap massa air di bumi.
Sedangkan menurut Dronkers ( 1964 ),
pasang surut laut merupakan suatu fenomena penggerakan naik turunnya permukaan
air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gravitasi dan gaya
tarik menarik dari benda – benda astronomi terutama oleh matahari, bumi dan
bulan. Pebgaruh benda angkasa lainnya
dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh atau ukurannya lebih kecil. Pasang surut yang terjadi di bumi ada tiga
jenis yaitu : pasang surut atmosfer ( atmospheric tide ), pasang surut laut (oceanic
tide ) dan pasang surut bumi padat ( tide of the solid earth ).
b. Kecepatan Arus
Arus yang besar di laut seluruhnya
perubahan densitas massa air permukaan. Perubahan densitas air laut berhubungan
dengan variasi suhu dan salinitas, yaitu kenaikan suhu yang menyebapkan
penurunan densitas air laut yang diikuti dengan kenaikan salinitas. Di laut
perubahan salinitas dan suhu biasanya terjadi bersama-bersama dan keduanya
sangat penting dalam mengendalikan densitas ( Bames dan Hughes. 1998 ).
Arus berperan dalam transportasi
ikan dan larva di laut. Arus merupakan
hal yang sangat penting kaitannya dengan iklim, arus juga membawa organisme
plankton dalam jumlah yang besar dari tempat asalnya secara periodic ( Davis,
1955 ).
Secara umum yang dimaksud dengan
arus laut adalah gerakan madda air laut kearah horizontal dalam skala
besar. Walaupun ada ars vertikal , namun
ulasan ini hanya membahas arus horizontal saja.
Tidak seperti pada arus sungai yang searah dengan aliran sungai yang
menuju kea rah hilir, dimana kecepatan arus sungai bisa diukur secara
sederhana. Arus di laut dipengaruhi oleh
beberapafaktor dan salah satu factor yang memepengaruhi timbulnya arus yakni tiupan
angina musim dan suhu permukaan laut yang berubah – ubah ( Wibosono, 2005 ).
c. Sedimen
Sedimen adalah proses terbawanya
material hasil pelapukan dan erosi oleh air, angina, atau glister untuk
diendapkan di suatu wilayah. Proses
sedimentasi berkaitan erat dengan peristiwa erosi. Karena itulah, sedimentasi dapat diartikan
sebagai proses pengendapan hasil erosi oleh tenaga erosi pada tempat – tempat
yang lebih rendah, berupa cekungan seperti danau, sungai, dan waduk.
Batuan sedimen diendapkan dengan
proses mekanis, terbagi dalam dua golongan besar dan pembagian ini berdasarkan
ukuran besar butirnya. Cara terbentuknya
batuan tersebut berdasarkan proses pengendapan baik yang terbentuk dilingkungan
darat maupun dilingkungan laut. Batuan
yang ukurannya besar seperti breksi dapat terjadi pengendapan langsung dari
ledakan gunung api dan diendapkan disekitar gunung tersebut dan dapat juga
diendapkan di lingkungansungai dan batuan batu pasir bisa terjadi dilingkungan
laut, sungai dan danau. Semua batuan di
atas tersebut termasuk ke dalam golongan detritus kasar. Sementara itu, golongan detritus halus
terdiri dari batuan lanau, serpih,
batuan lempung dan napal. Batuan
yang termasuk golongan ini pada umumnya di endapkan di lingkungan dual dari
dangkal sampai laut dalam ( pettjohn, 1975).
Di dasar lautan dipenuhi oleh
sedimen dari pantai ke pantai.Ketebalan dari lapisan itu selalu tidak pasti
karena setiap saat selslu bertambah ketebalannya. Ketebalan yang dimiliki bervariasi dari yang
lebih tipis dari 0,2 kilometer sampai lebih dari 3 kilo meter, sedangkan
ketebalan rata – rata sekitar 1 kilo meter ( Endarto, 2005 ).
untuk melihat Contoh Hasil Laporan Praktikum Oseanoagrafi di perairan Pulau Nusara Kecamatan Bacan Kab Halmahera Selatan KLIK DI SINI